Belajar Gunakan Mesin Bubut Kayu di Bengkel bagi Penyandang Tuna Netra

Brisbane, Australia (AP) — Sebuah bengkel di Australia memberikan kesempatan bagi sejumlah murid penyandang tuna netra dan yang memiliki daya penglihatan terbatas untuk mempelajari seni membubut kayu dengan menggunakan mesin. Program ini menggunakan perangkat yang tidak dimodifikasi, tetapi sebaliknya mendukung para peserta pelatihan untuk fokus pada suara mesin dan sentuhan kayu.

AP – Sebuah bengkel di Brisbane tampak, terdengar dan tercium seperti fasilitas pembubutan kayu biasa, namun di tempat ini, indra peraba menjadi prioritas.

Bengkel itu merupakan bagian dari program Vision Australia yang mengajarkan seni membubut kayu dengan menggunakan mesin bubut bagi penyandang tuna netra atau mereka yang memiliki daya penglihatan terbatas.

Vision Australia adalah organisasi nirlaba yang menolong mereka yang buta atau memiliki penglihatan terbatas.

Program semacam ini merupakan yang pertama kalinya di Australia.

Renee Kelly salah seorang peserta mengatakan, “Saya mengalami buta total sejak lahir.”

Kelly mulai belajar membubut kayu sejak dua tahun lalu. “Saya membuat berbagai produk, kotak perhiasan, satu set laci, meja di samping tempat tidur,” sebutnya.

Pelatih di bengkel tersebut, Nathan Price mengatakan, belum pernah ada kecelakaan di fasilitas tersebut sejauh ini.

Price, yang juga mengalami penglihatan terbatas, melatih orang-orang tentang seni membubut kayu di Vison Australia.

Price mengatakan, pengalamannya sendiri mempelajari seni membubut kayu telah mempengaruhi tehknik mengajarnya.

“Ini merupakan pembelajaran bagi saya sendiri, menggunakan teknologi tersebut. Namun setelah saya berhasil mempelajarinya sendiri, saya dapat membagikannya kepada klien,” jelasnya.

Setiap peralatan yang digunakan peserta lokakarya tidak dimodifikasi.

Price menambahkan, “Ini akan membuat Anda terkejut karena tidak ada adaptasi tambahan pada mesin-mesin bubut tersebut.”

Sebaliknya, para peserta latihan didorong untuk memanfaatkan indera mereka.

Price menjelaskan, “Kami meminta mereka untuk menatap ke dinding, menggunakan telinga mereka, menggunakan tangan dan merasakan pekerjaan itu, mendengarkan suara saat membubut.”

Pada awalnya, pelatihan itu terasa menakutkan bagi Kelly, 33 tahun. Namun ia kini menikmati rasa percaya dirinya yang meningkat dan kemandirian yang diajarkan program tersebut. [lj/lt]
https://bit.ly/4btOs0H

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started